Harakah.id – Inilah adab dan cara berdoa dalam Islam, berikut dalil keterangan dari kitab suci Al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi Muhammad Saw.
Penulis sering menjumpai postingan-postingan di Instagram, yang isinya mengutip argumen Izzudin Abd Salam. Dalam postingan tersebut dikatakan bahwa mengusap wajah usai berdoa adalah perbuatan orang jahil. Selain itu menyertakan pendapat Ibnu Taimiyah dalam kitab Majmu’ Fatawa.
Baca Juga: Inilah Bacaan Dzikir Ibnu Taimiyah Yang Berasal dari Kaum Sufi, Bid’ah Tapi Ampuh
Bagi yang awam, pasti shock atau kaget mengetahui argumen semacam ini. Padahal, mengusap tangan ke wajah setelah berdoa itu merupakan salah satu dari adab dan cara berdoa dalam Islam sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad Saw.
Saya yakin, sedari jenjang Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar, kita diajarkan oleh para guru agar kita mengusap wajah setelah memanjatkan doa. Kita tahu bahwa Al-Quran dan hadis Nabi telah mengatur adab dan cara berdoa dalam Islam.
Inilah adab dan cara berdoa dalam Islam, berikut dalil keterangan dari kitab suci Al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi Muhammad Saw.
Pertama, berdoa dengan suara lembut dan merendah. Firman Allah, ”Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah Swt. tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” [Qs. al-A’raf: 55].
Baca Juga: Jika Semua Sudah Ditakdirkan, Kenapa Mesti Berdoa? Ini Jawaban Imam Al-Ghazali
Kedua, diawali memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw. “Apabila salah seorang di antara kalian berdoa, maka hendaknya dia memulai dengan memuji Allah dan menyanjung-Nya. Kemudian hendaknya dia membaca shalawat atas Nabi, baru kemudian silahkan dia berdoa apa saja yang diinginkan.” [HR. Ahmad]
Ketiga, menghadap kiblat. Abdullah bin Zaid al-Mazini Ra., menuturkan, “Saya melihat Rasulullah Saw. pada hari beliau keluar untuk shalat istisqa, beliau membelakangi manusia dan menghadap kiblat untuk berdoa.” [HR. Bukhari dan Muslim].
Keempat, mengangkat kedua tangan dan mengusap wajah. Tenang saja ini bukan bid’ah. Dijelaskan dalam Bulughul Maram. Dari Umar Ra., berkata “Apabila Nabi mengangkat kedua tangannya dalam berdoa, Nabi tidak akan mengembalikan kedua tangannya sehingga mengusapkan pada wajahnya.” [Al-Tirmidzi]
Baca Juga: Mengusap Wajah Setelah Berdoa Itu Sunnah Nabi, Ini Dalilnya
Kelima, mengucap lafadz ‘Amin’ di akhir doa. Rasulullah Saw. bersabda, “Ketika kalian membaca ‘amin’, dan malaikat membaca ‘amin’ di langit, ketika keduanya saling bersamaan, maka dosa pengucapnya yang terdahulu akan diampuni.” [HR. Al-Bukhari].
Keenam, memerhatikan waktu dan tempat. Ini terkait dengan waktu-waktu mustajab dalam berdoa. Misalnya ketika turun hujan, waktu antara adzan dan iqamat, ketika tahajjud atau di sepertiga malam terakhir hingga ketika hari Arafah. “Rasulullah Saw. bersabda: ”Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah.” [HR. Tirmidzi].
Baca Juga: Membaca Al-Fatihah Setelah Berdoa, Begini Fatwa Ulama Ahlus Sunnah
Lokasi berdoa juga menentukan terkabulnya permohonan doa. Misalnya di Raudhah. Berkaca pada pengalaman pribadi ibu saya, di Raudhah beliau berdoa kepada Allah meminta diberi anak perempuan. Usai mendarat di tanah air, tak tahunya didiagnosa sedang hamil.

Baca Juga: Agar Lebih Mantap, Praktek Berdoa Dengan Simbol Sah-Sah Saja Dilakukan