Harakah.id – Panduan memilih hewan kurban berikut ini adalah petunjuk dan tips bagi kamu yang ingin berkurban tahun ini. Selain itu, ada juga doa yang hendak dibaca sebelum penyembelihan.
Hari besar Idul Adha telah berlalu, namun hangatnya suasana hari raya masih terasa walaupun rutinitas telah nampak di depan mata. Sebagian umat muslim, ada yang telah menunaikan perintah-Nya, yakni berkurban, namun ada juga yang menangguhkannya sampai penghujung hari tasyrik.
Di antara alasan yang dikemukakan adalah meratakan porsi pembagian hewan kurban agar tidak terfokus di tanggal sepuluhnya saja. Jika melihat dengan kacamata ini, tentulah merupakan hal yang baik juga tidak dilarang oleh agama. Hal tersebut berdasarkan riwayat Ibnu Hibban yang diejawantahkan dalam kitab Fathul Mu’in bab al-Hajj juz 2 halaman 377, yaitu sebagai berikut:
ووقتها من ارتفاع شمس نحر إلى أخر أيام التشريق
Wawaqtuha min irtifa’i syamsi nahrin ila ayyamit tasyrik
Artinya: Dan adapun waktu pelaksanaan kurban dimulai dari meningginya matahari pada hari nahr (tanggal 10 Zulhijah) sampai akhir hari tasyrik.
Keterangan di atas lantas disyarahi oleh Syekh Muhammad Syatha dalam kitabnya, I’anatuthtalibin. Ia mengatakan bahwa jika kurban dilaksanakan pada saat meningginya matahari di tanggal 10 Zulhijah maka ia mendapat keutamaan waktu kurban. Namun apabila ia menyembelih hewan sebelum melaksanakan salat sunnah iduladha maka yang demikian tidak bisa dianggap kurban.
Terkait panduan memilih hewan kurban, hendaklah memilih hewan yang paling baik, yang demikian merupakan perbuatan sunnah, seperti halnya yang disuratkan dalam QS. Al-Hajj: 32 yang berbunyi:” … dan Barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka Sesungguhnya itu timbul dari Ketakwaan hati.”
Yang dimaksud dengan hewan yang baik adalah hewan ternak yang sehat, cukup umur, tidak terlalu kurus dan bersih. Semakin bagus hewan kurban yang disembelih, maka makin besar juga keutamaannya.
Dalam tafsir al-Jalalain dijelaskan bahwa barang siapa yang mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah (menyembelih hewan kurban dengan kriteria: baik, tidak cacat dan gemuk) maka sesungguhnya yang demikian itu timbul dari ketakwaan hati dalam diri mereka. Hewan kurban disebut sya’aair karena kesemarakannya, hewan tersebut telah diberi tanda yang menunjukan bahwa mereka akan dikurbankan, seperti dicap dengan besi pana pada punggungnya.
Dalam kitab I’anatuthaalibin halaman 380 dijelaskan bahwa menurut para ulama, menyembelih hewan kurban baiknya dilakukan di siang hari dengan lokasi yang fleksibel. Pada saat menyembelihnya, hadapkan hewan kurban ke arah kiblat, membaca basmalah dan bersalawat kepada Nabi Muhammad saw dan berdoa kepada Allah swt, seperti doa di bawah ini:
اللهم هذا منك وإليك، فتقبل مني
Artinya: Ya Allah, (hewan kurban ini) berasal dari Engkau, (dan hewan ini aku kurbankan) untuk Engkau, maka terimalah (persembahanku ini).
Itulah panduan memilih hewan kurban berikut doa penyembelihannya. semoga bermanfaat…