Sensasi Ziarah Kubur Yang Perlu Dirasakan-Beberapa sensasi ziarah kubur ini perlu kamu coba rasakan. Islam merupakan salah satu agama yang menganjurkan umatnya melakukan ziarah kubur. Secara teologis, ziarah kubur bukan menjadi tujuan utama. Tujuan utamanya justru terletak pada manfaat ziarah kubur itu sendiri.
Ziarah kubur, sebagaimana disebut dalam salah satu hadis Nabi Muhammad SAW, dapat membuat seseorang ingat pada kematian. Pemutus segala kenikmatan dunia. Bisa dikatakan, bahwa mengingat kematian hanya merupakan salah satu tujuan perintah berziarah kuburu.
Ada banyak manfaat lain, selain mengingatkan pada kematian. Berikut adalah beberapa manfaat yang saya rasakan setelah melakukan ziarah kubur.
Merasakan Ketenangan
Ketika berziarah ke makam ulama, seringkali saya merasakan ketenangan pikiran dan perasaan. Seringkali, makam ulama terkemuka menjadi jujugan masyarakat. Mereka berzikir bersama, membaca ayat suci Al-Quran, shalawat, dan lainnya.
Sekalipun suasana ramai, tetapi ternyata saya bisa khusyuk meresapi dan merenungi zikir-zikir dan ayat-ayat yang sedang saya baca. Saya hampir tidak memperhatikan suara, bacaan atau apapun tingkah polah peziarah lain.
Di sinilah saya merasakan ketenangan di tengah kebisingan. Saya tidak merasa terganggu. Aneh. Karena saya sudah sibuk dengan pikiran saya sendiri. Mungkin itulah alasan mengapa tidak pernah terjadi bentrok antar jamaah peziarah, sekalipun masing-masing membawa toa bersuara bising.
Mengais Keteladanan
Seringkali, saya menziarahi tokoh-tokoh terkenal. Saya sudah membaca biografi dan profilnya. Saya mengetahui sejarah kehidupan, akhlak-akhlak, serta nasihat-nasihat mereka. Jarang sekali saya berziarah, tetapi tidak mengenal siapa yang sedang diziarahi.
Ketika berziarah itulah, saya seperti membaca kembali lembaran-lembaran kisah hidup para ulama itu. Perjuangan mereka menyebarkan dan mengajarkan Islam kepada masyarakat. Petuah-petuah dan tips-tips islami dalam menjalani kehidupan. Beberapa benda peninggalan memperkuat kisah-kisah klasik tersebut.
Kenangan ini bermanfaat bagi saya sendiri. Saya merasa, dimana pun kita berada, kehidupan selalu menyimpan tantangan-tantangan yang tidak mudah. Bagaimana pun, semua harus dihadapi dengan tenang dan tanpa meninggalkan bimbingan agama. Para ulama itu telah mencontohkan.
Tempat Berdoa Paling Nyaman
Ketika berdoa kepada Allah, mengungkapkan segala keluh kesah kepada-Nya, kita membutuhkan tempat yang tenang.
Percaya tidak jika makam para ulama adalah tempat yang pas untuk itu. Jangan salah paham ya gaes, kita tidak menyembah para ulama yang dimakamkan di sana. Kita tetap berdoa, meminta dan memohon kepada Allah. Sang Pengabul Doa.
Dalam salah satu hadis dikatakan, Allah menolak doa yang lahir dari hati yang lalai. Kurang tulus. Makam para ulama membuat saya ingat pada agama Allah, ajaran-ajarannya, perintah-perintahnya, dan larangan-larangannya. Para ulama membuat saya merasa dekat dengan Allah.
Di sinilah kekhusyukan itu timbul. Di makam para ulama, saya bisa mendapatkan momen berdoa yang penuh kekhusyukan. Momen dimana hati jauh dari kelalaian, lebih-lebih kemaksiatan. Ini sulit didapatkan selain di tempat-tempat yang ajaib, seperti makam ulama.
Menjauhi Kemaksiatan
Berziarah ke makam para ulama menjauhkan saya dari kemaksiatan. Ya terang saja, karena di sana saya hanya membaca lembaran-lembaran Al-Quran, surat Yasin, kalimat thayyibah, zikir, berdoa dan meminta kepada Allah.
Memintakan ampunan untuk kaum Muslimin, khususnya yang telah wafat, serta mendoakan mereka agar senantiasa mendapat limpahan rahmat Allah.
Mengenang Masa Lalu
Sensasi Ziarah Kubur Yang Perlu Dirasakan selanjutnya adalah, Ini saya rasakan ketika menziarahi bapak atau para kiai tempat saya belajar agama. Setiap mengunjungi makam mereka, selalu muncul kenangan detik-detik bersama mereka. Suara mereka, kebiasaan mereka, belajar bersama mereka, dan lainnya.
Hal ini membuat saya ingin juga bertemu dengan orang-orang yang mereka kenal, agar dapat berbagi cerita tentang masa lalu yang menyenangkan, dramatis, dan kadang mengundang linangan air mata.
Sampai di sini gaes, beberapa “hikmah” yang saya rasakan ketika melakukan ziarah kubur. Kuburan merupakan penanda yang mengingatkan kita pada makna-makna tertentu yang berarti dalam kehidupan.
baca juga: Hukum Ziarah Kubur Setiap Ramadhan dan Idul Fitri
Sebagai penanda, kuburan dapat menjadi kunci membuka makna-makna yang lebih kaya lagi. Hampir-hampir, ungkapan kata-kata tak mampu mengungkapkannya karena makna-makna itu terus berkembang. itulah sensasi ziarah kubur yang perlu kamu rasakan. (Khoirul Huda).