Harakah.id – Banyak sekali tantangan kaum musyrikin saat menentang dakwah Nabi Muhammad SAW. Salah satunya, mereka menantang Nabi untuk mendatangkan malaikat. Dengan nada mengolok, mereka ingin berbicara langsung pada para malaikat itu.
Banyak sekali tantangan kaum musyrikin saat menentang dakwah Nabi Muhammad SAW. Salah satunya, mereka menantang Nabi untuk mendatangkan malaikat. Dengan nada mengolok, mereka ingin berbicara langsung pada para malaikat itu.
Saat itu, Rasulullah SAW sedang berdakwah mengajak kaumnya kembali kepada kebenaran. Salah seorang dari mereka berkata, “Hai Muhammad, cobalah engkau datangkan saja malaikat, biar ia berbicara sendiri mengenai dirimu dan melihat kami ini bersamamu!” Ejekan Kaum musyrikin tersebut diungkap dalam al-Quran dalam Qs. al-An’am[6]: 8-9
وَقَالُوا لَوْلَا أُنْزِلَ عَلَيْهِ مَلَكٌ ۖ وَلَوْ أَنْزَلْنَا مَلَكًا لَقُضِيَ الْأَمْرُ ثُمَّ لَا يُنْظَرُونَ وَلَوْ جَعَلْنَاهُ مَلَكًا لَجَعَلْنَاهُ رَجُلًا وَلَلَبَسْنَا عَلَيْهِمْ مَا يَلْبِسُونَ
Dan mereka berkata: “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) malaikat?” dan kalau Kami turunkan (kepadanya) malaikat, tentulah selesai urusan itu, kemudian mereka tidak diberi tangguh (sedikitpun). Dan kalau Kami jadikan rasul itu malaikat, tentulah Kami jadikan dia seorang laki-laki dan (kalau Kami jadikan ia seorang laki-laki), tentulah Kami meragu-ragukan atas mereka apa yang mereka ragu-ragukan atas diri mereka sendiri.
Dalam buku karangan Al-Hamid Al-Husaini (Membangun Peradaban Sejarah Muhammad SAW), dijelaskan bahwa ayat al-Quran diatas merupakan sebuah peringatan kepada kaum musyrikin bahwa tidaklah pada tempatnya jika malaikat diturunkan ke bumi untuk menemani Rasulullah SAW.
Mengenai ini ada dua alasan: 1. Jika malaikat diturunkan ke bumi tentu ia diserupakan dengan manusia, dan tidak ada gunanya, sebab tidak akan menghilangkan keraguan yang ada dalam diri kaum musyrikin. 2. Sekiranya penduduk bumi melihat malaikat-malaikat serupa dengan manusia, tentu utusan Allah yang diutus paling mulia di antara mereka. Dengan demikian tidak ada perbedaan signifikan. Hanya Allah yang mengetahui hakikat mereka. Oleh karenanya, apa yang diinginkan oleh kaum musyrikin untuk menurunkan malaikat dari langit untuk menyertai Rasulullah hanyalah sebuah rekayasa semata dengan maksud untuk menyakiti hati Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW selalu menghadapi cemoohan, cacian, dan makian mereka dengan kesabaran. Peristiwa semacam itu merupakan kejadian sehari-hari yang dihadapi oleh Rasulullah SAW dengan ketabahan dan yakin kepada Allah SWT akan selalu memenangkan agama-Nya.