Harakah.id – Uban bagi seorang muslim bukanlah suatu kehinaan maupun keburukan.
Tumbuhnya uban biasanya terjadi pada usia lanjut, yaitu pada mereka yang berusia 40 tahun ke atas. Usia 40 tahun ini disebut juga dengan masa puncak kedewasaan. Saat pertambahan usia, terjadi penurunan kemampuan melanosit yang menghasilkan melanin. Semakin tua, semakin banyak rambut uban yang tumbuh.
Pada umur 60 tahun, bisa jadi hampir seluruh rambutnya tertutup dengan uban. Namun beruban tidak hanya terjadi pada seseorang yang berusia lanjut saja namun lazim terjadi pada semua orang, ada juga yang beruban sebelum berusia 40 tahun, hal tersebut terjadi karena adanya faktor genetik ataupun emosi yang mempengaruhi perubahan warna rambut menjadi putih pada usia relatif muda.
Perubahan warna rambut yang memutih dan berbeda dari helai rambut lainnya membuat banyak orang kehilangan percaya diri atau insecure. Sehingga banyak yang memilih untuk mencabut uban agar tampilan rambut kembali seperti semula, dan ada juga yang mewarnainya apabila rambut uban tersebut sudah mencapai jumlah yang banyak, padahal Rasulullah Saw sendiri telah melarang mencabut uban dan mewarnai rambut seperti warna rambut asli atau warna hitam.
Baca juga: Hukum Transplantasi Rambut dan Menyambung Rambut Dalam Islam, Apakah Boleh?
Uban bagi seorang muslim bukanlah suatu kehinaan maupun keburukan. Akan tetapi uban adalah kemuliaan yang Allah Swt berikan. Berikut Keistimewaan Uban dalam Al Qur’an antara lain;
Cahaya bagi seorang Mukmin
Uban merupakan cahaya bagi seorang mukmin, Tepatnya, uban akan menjadi sumber cahaya yang menerangi orang mukmin dan menaikkan derajatnya di hari kiamat kelak. Hal ini dijelaskan dalam Hadis Al Baihaqi :
Dari Abdullah bin Umar , Rasulullah Saw bersabda, “ Uban adalah cahaya bagi seorang mukmin. Tidaklah seseorang beruban walaupun sehelai dalam Islam melainkan setiap ubannya akan dihitung sebagai suatu kebaikan dan akan meninggikan derajatnya” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman).
Pengingat Ajal
Tanda uban baik di usia muda maupun tua adalah sebagai pengingat ajal. Manusia sering lupa bahwa ajal itu tidak memandang usia. Maka dari itu, Allah SWT dalam Qur’an surat Ar Rum ayat 54 berfirman mengenai perintah berpikir saat melihat tanda-tanda dari Allah, termasuk mengenai uban.
اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَّشَيْبَةً ۗيَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُۚ وَهُوَ الْعَلِيْمُ الْقَدِيْرُ
Artinya : Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dia Maha Mengetahui, Mahakuasa. ( Q.S. Ar-Rum: 30 Ayat 54 )
Membuat beribawa
Uban sering membuat beberapa orang insecure atau kehilangan percaya diri padahal walaupun memiliki warna putih, uban yang tumbuh dapat memancarkan sikap wibawa dari dalam diri seseorang. Hal itu dijelaskan dalam Hadis riwayat Abu Dawud :
Dari Abu Musa, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda “Sesunguhnya termasuk dari pengagungan kepada Allah ialah menghormati orang muslim yang sudah beruban (orang tua)”( H.R. Abu Dawud).
Demikian ulasan singkat tentang 3 keistimewaan rambut beruban dalam Al-Quran. Semoga bermanfaat.
Artikel kiriman dari Lia Angelina Br Silalahi, Mahasiswa Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, IAIN Langsa