Harakah.id – Jodoh di tangan Tuhan mungkin adalah ungkapan populer di tengah-tengah masyarakat. Kalau memang iya, lalu apa yang bisa diusahakan oleh manusia agar mendapat jodoh yang cocok dan baik?
Nyatanya, sekalipun merupakan ajaran dasar dalam Islam, ternyata masih banyak umat Islam yang belum mengetahui perihal takdir. Hal ini bisa dilihat misalnya, banyak yang masih bertanya, apakah jodoh termasuk takdir atau pilihan? Apa yang dimaksud dengan jodoh di tangan Tuhan?
Apapun yang dilakukan manusia tidak dapat dilepaskan dari ketentuan Allah. Termasuk soal memilih dan mendapatkan jodoh. Ketentuan Allah ini disebut qada dan qadar. Atau istilah lainnya, takdir.
Baca Juga: Takdir yang Bisa Diubah Disebut dengan Takdir Muallaq
Dalam akidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah, beriman kepada takdir adalah kewajiban. Ia termasuk salah satu rukun keimanan.
عَنْ عُمَرَ أَنَّ جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلامُ قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا الْإِيمَانُ؟ قَالَ: “أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ، وَمَلائِكَتِهِ، وَكُتُبِهِ، وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ، وَبِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ”
Dari Umar bahwa Jibril as. bertanya kepada Nabi saw., “Apakah iman?” Rasulullah saw. menjawab, “Adalah kamu percaya Allah, para malaikat, kitab-kitab, para rasul, hari akhir, dan takdir baik dan buruk.” (HR. Ahmad)
Takdir adalah ketentuan Allah. Ketentuan Allah meliputi segala hal pada diri manusia seperti jenis kelamin, celaka atau selamat, berapa rejekinya dan kapan kematiannya.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ إِنَّ اللَّهَ وَكَّلَ فِي الرَّحِمِ مَلَكًا، فَيَقُولُ: يَا رَبِّ نُطْفَةٌ، يَا رَبِّ عَلَقَةٌ، يَا رَبِّ مُضْغَةٌ، فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَخْلُقَهَا قَالَ: يَا رَبِّ أَذَكَرٌ، يَا رَبِّ أُنْثَى، يَا رَبِّ شَقِيٌّ أَمْ سَعِيدٌ، فَمَا الرِّزْقُ، فَمَا الأَجَلُ، فَيُكْتَبُ كَذَلِكَ فِي بَطْنِ أُمِّهِ
Dari Anas bin Malik ra. dari Nabi saw. yang bersabda, “Sungguh, Allah mewakilkan seorang malaikat di tiap rahim. Lalu dia berkata, “Wahai Tuhanku, dia sudah masih dalam bentuk air mani. Wahai Tuhanku, dia sudah jadi gumpalan darah. Wahai Tuhanku, dia sudah jadi segumpal daging.” Ketika Allah menghendaki menyempurnakan penciptaannya, malaikat berkata, “Wahai Tuhanku, dijadikan laki-laki atau perempuan? Wahai Tuhanku, dijadikan orang yang merugi atau beruntung? Bagaimana rizkinya? Bagaimana ajal kematiannya? Lalu ditentukan seperti itu di dalam perut ibunya.” (HR. Al-Bukhari)
Rejeki secara bahasa adalah pemberian (al-atha’). Tepatnya, pemberian Allah kepada hambanya baik dalam bentuk perkara duniawi maupun ukhrawi (dunyawiyan au ukhrawiyyan). Karena itu, jodoh atau pasangan hidup juga termasuk rejeki. Karena Allah sudah menentukan rejeki setiap manusia, berarti Allah juga sudah menentukan jodoh setiap orang. Inilah maksud kalau jodoh itu di tangan Tuhan.
Baca Juga: Takdir Menurut Islam Adalah Perkara Yang Sudah Ditetapkan Oleh Allah
Lalu apakah dengan begitu manusia hanya bisa diam dan tidak melakukan apa-apa? Tentu saja tidak. Meskipun takdirnya berkata rejeki yang akan didapat banyak, jikalau seseorang tidak bekerja, ya takdir juga akan berkata lain. Artinya, perlu usaha dan ikhtiar sebagai bentuk upaya mengiring takdir Tuhan. Termasuk jodoh.
Jadi meskipun jodoh di tangan Tuhan, seseorang harus terus berusaha; salah satunya dengan memperbaiki diri, agar jodoh yang baik bisa dia peroleh sebagai pendamping hidup.