Harakah.id – Non-Muslim masuk masjid, boleh gak ya dalam Islam? Ini adalah pertanyaan yang mungkin menggelisahkan banyak orang. Simak penjelasannya berikut ini…
Di dalam kitab Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu, Syaikh Wahbah Al-Zuhaili (w. 2015) sudah menjelaskan terkait hukum non muslim masuk ke dalam masjid dengan mengutip beberapa pendapat ulama. Ada tiga pendapat ulama terkait hukum non muslim masuk masjid, sebagaimana berikut;
Pertama, menurut ulama Malikiyah, hukum non muslim masuk ke dalam masjid adalah makruh dan harus dicegah kecuali dalam keadaan darurat. Misalnya, bekerja memperbaiki masjid karena lebih ahli dibanding orang-orang Muslim.
وقال المالكية يمنع دخول الكافر المسجد وإن أذن له مسلم إلا لضرورة عمل، ومنها قلة أجرته عن المسلم في عمل ما، وإتقانه العمل على الظاهر
“Ulama Malikiyah berkata, ‘Non-Muslim harus dicegah masuk masjid meskipun mendapat izin dari orang Muslim kecuali karena darurat pekerjaan, di antaranya karena ongkos kerjanya dibanding orang Muslim dan lebih profesional dalam bekerja.”
Kedua, menurut Imam Abu Hanifah dan ulama Hanafiyah, non muslim boleh masuk masjid, baik Masjidil Haram maupun masjid pada umumnya.
وأجاز أبو حنيفة لكافر دخول كل مسجد
“Abu Hanifah menyatakan bahwa non-Muslim boleh masuk ke semua masjid.”
Ketiga, menurut ulama Syafiiyah dan Hanabilah, non muslim boleh masuk ke dalam masjid selain Masjidil Haram dengan syarat mendapat persetujuan dari kaum Muslim setempat. Adapun Masjidil Haram, maka non muslim haram memasukinya dan harus dicegah bila diketahui ada non muslim ingin memasukinya.
ويجوزعند الشافعية للكافر دخول المسجد غير المسجد الحرام وحرم مكة، وله أن يبيت فيه، ولو كان جنباً في الأصح، ولكن بإذن المسلمين.
“Ulama Syafiiyah juga membolehkan non-Muslim masuk ke dalam masjid kecuali memasuki Masjidil Haram dan tanah haram Mekah. Boleh bagi non-Muslim menginap di dalam masjid meskipun dalam keadaan junub menurut pendapat yang paling sahih selama mendapat persetujuan dari kaum Muslim.”
Demikian pendapat ulama terkait hukum memasuki masjid bagi non muslim. Jadi sudah selayaknya permasalahan semacam ini tidak dijadikan bahan untuk berpecah belah. Selama ada niatan baik dan sikap menghormati, berkunjung dan masuk ke tempat ibadah saudara-saudara kita yang berbeda keyakinan.