Harakah.id – Diakui atau tidak, Islam memiliki kontribusi yang sangat berharga bagi kemajuan ilmu pengetahuan Barat saat ini. Inilah sumbangsih para pemikir Islam dalam kemajuan peradaban Barat modern.
Diakui atau tidak, Islam memiliki kontribusi yang sangat berharga bagi kemajuan ilmu pengetahuan Barat saat ini.
Banyak sekali sarjana-sarjana Barat yang mempelajari dan mendalami khazanah ilmu-ilmu Islam dengan cara menerjemahkan karya atau buku-buku ilmu pengetahuan yang dibuat oleh para pemikir Islam kemudian menerjemahkannya ke dalam bahasa mereka.
Andalusia, tepatnya di kota Toledo, menjadi sejarah bagaimana sarjana Eropa berdatangan untuk mempelajari dan mendalami ilmu-ilmu pengetahuan yang ditulis oleh ilmuwan Muslim.
Hal ini dulu juga sama dilakukan oleh pemikir Islam dimana mereka juga belajar dan mendalami dengan menerjemahkan buku-buku warisan Yunani klasik ke dalam bahasa Arab.
Ada banyak sekali kontribusi Islam yang menjadi dasar kemajuan Barat misalnya dalam ilmu kedokteran, Ada Al-Kindi yang menulis buku tentang mata dan buku ini diterjemahkan kedalam bahasa latin menjadi optik dan dikenal sampai sekarang. Salah satu ilmuwan Eropa yang mengagumi pemikiran Al-Kindi adalah Roger Bacon.
Selain Al-Kindi, pada tahun 865- 925, terkenal juga Ar-Razi dengan sebutan Rhazez di kalangan ilmuwan Barat, ia mengarang buku di bidang kedokteran yang berjudul Al-Hawi, kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa latin dengan judul Continens oleh Faraj bin Salim seorang tabib Yahudi dari Silicia yang diperintahkan oleh Raja Charles I dari Anyou.
Buku karya filsuf Muslim ini beberapa kali dicetak ulang dan cetakan kelimanya terbit di Venesia. Buku ini berisi ketabiban versi Yunani dan India serta hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Ar-Razi dan memiliki pengaruh besar atas kemajuan pikiran Barat dan latin (Philip K, The Arabs A Short History).
Ilmu kedokteran juga tidak bisa dipisahkan dari Ibnu Sina atau orang Eropa mengenalnya Avecinna (980-1037 M). Dimana ia menulis buku yang berjudul al-Qanun fit-Thib kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dengan judul Qanun of Medicine. Buku ini kemudian dijadikan pegangan perguruan tinggi selama 30 tahun terakhir di Eropa dari abad 15.
Luar biasanya buku Ibnu Sina ini diterbitkan dalam bahasa Latin dan Ibrani. bahkan Wiliam Osler mengatakan bahwa dibanding kitab lain kitab ini tetap merupakan dasar ilmu ketabiban untuk masa yang paling lama.
Tidak hanya dalam kedokteran, dalam ilmu astronomi dan juga ilmu pasti sarjana Islam yaitu Al-Khawarizmi yang meninggal pada 863 M juga banyak menyumbangkan karya yang memiliki pengaruh besar terhadap ilmu pasti di abad pertengahan.
Karya Al-Khawarizmi adalah buku yang menjadi standar ilmu pasti yaitu Al-Jabr wa al-Muqabalah dan diterjemahkan kedalam bahasa Latin dan menjadi buku pelajaran ilmu pasti yang wajib terutama di perguruan tinggi Eropa.
Di lingkungan Filsafat Islam juga memiliki andil besar bagi dunia Barat. Filosof Islam seperti Ibnu Rusyd atau di kenal Averroes dikenal sebagai komentar fikiran-fikiran Aristoteles sehingga dijuluki dengan Aristoteles II, pengaruhnya sangat menonjol di kalangan pendukung filsafat Skolastik Kristen dan pikiran sarjana Eropa. Sedangkan Al-Kindi terkenal dengan penggabungan Plato dan Aristoteles sehingga dikenal sebagai Neo-Platonis.
Ibnu Khaldun dengan karya Muqaddimah-nya banyak sekali memberikan sumbangan dan pengaruh terhadap pemikiran sarjana Barat dan Eropa di bidang ilmu sejarah dan juga sosiologi. Ia merupakan bapak sosiologi dan orang yang pertama kali mengemukakan teori perkembangan sejarah yang diulas secara filosofis. Kebesarannya diakui oleh sejarawan Toynbee.
Tak dapat dipungkiri lagi, Islam memiliki sumbangsih dalam perkembangan dan kebangkitan kebudayaan barat baik dalam kedokteran, filsafat, ilmu pasti dan juga sosiologi dimana atas pemikiran Muslim ini yang membuka gerbang Renaissance di Eropa pada abad 16.
Jasa umat Islam ini telah dicatat dengan objektif, jujur oleh seorang Philip Hitti, sarjana Barat asal Lebanon. Ia mengungkapkan bahwa peranan atau jasa Islam bagi bangsa-bangsa Eropa dapat dibagi menjadi dua:
Pertama, umat Islam telah “menyelamatkan” warisan kebudayaan klasik Yunani dari kemusnahan dan yang kedua adalah umat Islam berjasa dalam mengolah dan mengembangkan kebudayaan Klasik Yunani dengan penambahan unsur baru. Hal ini kemudian menjadi sumbangan terbesar bagi Eropa sehingga benua ini memasuki masa Renaissance.
Backman dalam bukunya History Of Invention juga mengatakan :
“what a noble people were the Arabs ; we are indebedted to them for much knowledge and for many invention of great utility ; and we should have still more to thank them For“. Alangkah agungnya bangsa Arab itu, dari mereka, kita telah meminjam begitu banyak pengetahuan dan begitu banyak penemuan yang besar manfaatnya, dan untuk itu kita harus lebih berterima kasih kepada mereka (Sjafaat, Pengantar Studi Islam).
Itulah ulasan singkat tentang sumbangsih Islam dalam kemajuan peradaban Barat.