Harakah.id – Di dalam buku Oase al-Qur’an yang ditulis oleh Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad tentang apa saja yang menjadi tanda bahwa seseorang tersebut dapat dikatakan bertakwa.
Al-Qur’an memiliki peranan penting dalam kehidupan kita, bukan hanya menjadikan nya sebagai sumber ibadah yang bernilai pahala ketika kita membaca nya. Namun lebih dari itu al-Qur’an memiliki fungsi yang sebenarnya yaitu sebagai kitab kehidupan, Qanun al-asasy fi al-hayat (undang-undang dasar kehidupan) dan sebagai hudan (petunjuk) dalam berbagai aspek kehidupan.
Begitu banyak pembahasan yang dibahas oleh al-Qur’an mengenai segala aspek kehidupan kita, salah satu nya yaitu bagaimana kita dapat menjadi seorang hamba yang bertakwa kepada sang pencipta-Nya.
Manusia merupakan makhluk yang penciptaan nya sangat sempurna, yang disempurnakan dengan diberikan nya akal sehingga mereka dapat berpikir dan merenung tentang segala hal yang ada di alam semesta ini sekaligus dapat mengetahui serta membedakan mana hal yang baik dan juga buruk. Semua hal yang dilakukan oleh manusia dilakukan secara sadar yang dikendalikan oleh akal dan pikiran nya.
Bila berbicara tentang penciptaan, maka tidaklah lepas dari yang menciptakan. Setiap agama memiliki peraturan dan aturan nya masing-masing, yang mana semua sudah diatur sedemikian rupa demi berlangsung nya kehidupan manusia yang baik dan juga tentram. Tetapi, kita sebagai manusia seringkali lupa bahwa kita hanyalah seorang hamba yang tidak mempunyai daya upaya apapun kecuali berasal dari Allah.
Maka dari itu, Islam memberikan batasan-batasan tentang apa saja yang boleh dilakukan oleh manusia dan apa saja yang memang tidak boleh dilakukan oleh manusia (Halal dan Haram). Dalam konteks ini maka kita harus menjadi seorang manusia yang bertakwa kepada Allah swt yang telah menciptakan segala sesuatu yang ada di muka bumi ini.
Takwa sendiri berarti berarti takut, yaitu takut kepada Allah. Dan menurut Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya, takwa berarti menaati Allah Swt dan tidak bermaksiat kepada Nya.
Di dalam buku Oase al-Qur’an yang ditulis oleh Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad tentang apa saja yang menjadi tanda bahwa seseorang tersebut dapat dikatakan bertakwa. Hal ini merujuk pada Q.S al-Baqarah : 1-5 yaitu 5 tanda orang bertakwa ialah
1. Beriman kepada yang ghaib
2. Selalu melaksanakan shalat
3. Selalu berinfak
4. Mengimani al-Qur’an dan kitab samawi sebelumnya
5. Meyakini hati akhirat
Menurutnya kelima sifat ini mencakup aspek kaidah (iman terhadap hal-hal ghaib, kitab-kitab suci, dan hari akhir), syariah (hubungan vertikal dengan Allah yaitu shalat) dan hubungan horizontal dengan sesama (infak).
Dalam hadits riwayat Abu Huraira juga dikatakan tentang seseorang yang bertakwa :
أَكْثَرُ مَا يُدْخِلُ الْجَنَّةَ تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ
“Perkara yang banyak memasukkan seseorang ke dalam surga adalah Takwa kepada Allah dan berakhlak yang baik.”
Kelima tanda bertakwa nya seseorang yang akhirnya menjadikan nya sebagai manusia yang memiliki akhlak yang sempurna, sebab sperti kita ketahui bahwa adab atau akhlak yang mulai merupakan derajat yang paling tinggi dan yang paling utama dalam kehidupan seseorang. Bahkan, oraang yang beradab sudah pasti berilmu tetapi belum tentu orang yang berilmu memiliki akhlak yang mulia atau beradab. Walaupun mungkin sering kita jumpai beberapa kasus yang mungkin dia merupakan seorang yang baik dalam sosial media nya namun sebaliknya bila di kehidupan nyata atau realita nya dia tidak dapat menghargai sesama nya.
Kita sebagai manusia haruslah menjadi seorang yang mempunyai kepribadian yang baik, sebab ketakwaan merupakan jalan agar kita senantiasa dekat dengan Allah, tidak hanya bertakwa tetapi harus disertai dengan akhlak mulia yang mana kedua nya akan menuntun kita kepada surganya Allah.