Harakah.id – Ruh orang yang telah meninggal dapat memperoleh kemanfaatan dari amalan yang dilakukan oleh keluarga yang masih hidup. Inilah tiga amalan yang bermanfaat bagi keluarga yang telah wafat.
Ahlus Sunnah wa al-Jamaah dari kelompok Fuqoha’, ahli hadits, dan ahli tafsir telah sepakat bahwa ruh orang yang telah meninggal dapat memperoleh kemanfaatan dari amalan yang dilakukan oleh keluarga yang masih hidup melalui dua hal.
Hal yang pertama adalah hal yang dapat dijadikan wasilah (mendatangkan pahala) dari amal yang pernah dilakukan ketika masih hidup. Contoh dari hal yang pertama ini adalah shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholih/sholihah yang mendoakan orang tuanya (sesuai dengan hadits riwayat imam Muslim).
Hal yang kedua adalah do’a dari orang-orang yang beriman, sedekah, dan haji yang dilakukan oleh orang yang masih hidup dan dihadiahkan (ditujukan) kepada orang yang telah meninggalkan dunia. berikut dalil-dalilnya.
Dalil yang pertama bersumber dari firman Allah dalam surat al-Hasyr ayat 10: Dan orang-orang yang datang setelah mereka (kaum Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa “Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami.”
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah memuji mereka karena telah memintakan ampunan untuk saudara-saudara mereka yang beriman terlebih dahulu (telah meninggal). Hal ini mengisyaratkan bahwa doa orang yang masih hidup dapat memberikan manfaat pada orang-orang yang telah meninggal.
Di dalam Sunan Abi Dawud juga disebutkan hadits dari Abu Hurairah bahwa Nabi Muhammad berkata, “Ketika Kalian menshalati seorang jenazah, ikhlaslah melakukan doa untuknya”. Imam Muslim di dalam Shohih-nya juga menyebutkan hadits dari Auf bin Malik yang menghapalkan doa yang diucapkan Nabi Muhammad ketika menshalati jenazah. Doa tersebut adalah Allahuma ighfir lahu warhamu wa ‘afihi wa’fu ‘anhu ….dst.
Dalil yang kedua (tentang sedekah) bersumber dari Shahihain (Imam Bukhari dan Imam Muslim). Aisyah bercerita tentang seorang laki-laki yang mendatangi Nabi Muhammad, lalu berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Ibuku telah meninggal dan belum sempat membuat wasiat. Apakah Ibuku mendapatkan pahala jika Aku mengeluarkan sedekah atas nama Ibuku?”
Nabi Muhammad menjawab, “Ya.” Hadits ini secara gamblang menunjukkan bahwa pahala sedekah dapat memberikan manfaat kepada orang yang telah wafat.
Di dalam Sunan dan Musnad Ahmad juga disebutkan hadits dari Sa’d bin ‘Ubadah yang bertanya kepada Nabi Muhammad, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Umm Sa’d telah meninggal dunia. Sedekah apa yang paling baik untuknya?”. Nabi Muhammad menjawab, “Air.” Kemudian Sa’d menggali sumur dan berkata, “Ini sedekah untuk Umm Sa’d”.
Dalil yang ketiga (tentang haji) bersumber dari Shohih al-Bukhari. Ibn Abbas bercerita bahwa terdapat seorang perempuan dari Juhainah yang mendatangi Nabi Muhammad dan berkata, “Sesungguhnya Ibuku telah bernadzar untuk menjalankan ibadah haji, tetapi hingga Ibuku meninggal, Ibuku belum melaksanakannya. Apakah Aku harus menunaikan haji atas nama Ibuku?”
Nabi Muhammad menjawab, “Laksanakan haji atas nama Ibumu. Bukankah Kau sudah paham, bahwa ketika Ibumu memiliki utang, Kau akan melunasinya, kan? Penuhi utang kalian kepada Allah, karena utang kepada Allah lebih berhak untuk dilunasi.”
Demikian Tiga Amalan yang Bermanfaat bagi Keluarga yang Telah Wafat Menurut Rasulullah SAW. Semoga Tiga Amalan yang Bermanfaat bagi Keluarga yang Telah Wafat Menurut Rasulullah SAW ini bermanfaat bagi pembaca sekalian.